Kaidah Kebahasaan Teks Laporan Hasil Observasi – Pengertian teks laporan hasil observasi adalah teks yang menyuguhkan informasi umum mengenai sesuatu yang didasarkan pada hasil observasi. Teks laporan hasil observasi berisi fakta yang dapat dibuktikan secara ilmiah.
Fungsi teks laporan hasil observasi sendiri ialah memberikan informasi tentang suatu objek ataupun situasi, setelah dilakukan penelitian secara sistematis. Adapaun objek observasi diantaranya seperti keadaan alam, keadaan lingkungan, hewan, tumbuhan dan lainnya.
Sementara, dalam menyusun teks laporan hasil observasi, kalimat yang digunakan harus sopan, baik, benar, jelas, mudah dipahami dan mengandung unsur 5W + 1H. Selain itu, penggunaan bahasa juga harus sesuai dengan kaidah kebahasaan teks hasil observasi.
Mengingat kalimat yang digunakan dalam teks laporan hasil pengamatan harus benar, jelas dan mudah dipahami, maka kaidah kebahasaan harus baik. Adapun untuk informasi lebih lengkap terkait kaidah kebahasaan teks laporan hasil observasi yaitu sebagai berikut ini.
Struktur Teks Laporan Hasil Observasi
Sebelum membahas terkait kaidah kebahasaan, maka ada baiknya kalian memahami struktur pembuatan teks laporan hasil observasi terlebih dahulu. Dimana struktur sangat penting dalam menulis hasil observasi dengan benar, sehingga lebih tertata dan mudah dipahami.
Dalam teks hasil observasi, terdapat tiga struktur yaitu pernyataan umum, deskripsi bagian dan deskripsi manfaat. Berikut penjelasan masing-masing struktur teks laporan hasil observasi.
Pernyataan Umum
Pernyataan umum atau klasifikasi merupakan pembuka atau pengantar terkait apa yang akan dilaporkan. Contohnya, pada tahap pembuka disampaikan bahwa benda-benda di dunia dapat diklasifikasikan berdasarkan kriteria persamaan dan perbedaan.
Deskripsi Bagian
Deskripsi bagian dapat berupa perincian dan pembahasan secara lebih detail. Misalnya, hewan mencakup ciri fisik, habitat, makanan serta perilaku. Tumbuhan berupa perincian ciri fisik bunga, akar, buah, batang, daun atau perincian bagian yang lainnya.
Dengan kata lain deskripsi bagian mengandung isi, rincian, pembahasan serta penjelasan lebih dalam tentang objek yang diamati. Perincian manfaat juga disajikan pada bagian ini.
Deskripsi Manfaat
Deskripsi manfaat berisi fungsi maupun manfaat dari objek yang diamati dalam kehidupan. Deskripsi manfaat juga bisa berupa kesimpulan sebagai bagian akhir teks laporan hasil observasi yang menerangkan kesimpulan atau ringkasan umum dari objek yang diamati.
Dengan struktur yang benar serta penggunaan kaidah kebahasaan yang baik, maka teks laporan hasil observasi mudah dipahami oleh pembaca. Lantas, apa saja kaidah kebahasaan teks laporan hasil observasi? Adapun untuk informasi selengkapnya yaitu sebagai berikut.
Kaidah Kebahasaan Teks Hasil Observasi
Penggunaan kaidah kebahasaan yang benar menjadi salah satu CIRI CIRI TEKS HASIL OBSERVASI. Dengan kaidah kebahasaan benar, maka laporan hasil observasi akan bersifat informatif, komunikatif serta objektif sekaligus mudah untuk dipahami oleh pembaca.
Kaidah kebahasaan sangat penting dalam penulisan hasil observasi. Oleh sebab itu penggunaan kaidah kebahasaan akan sangat membantu penyusunan laporan yang lebih informatif. Adapun kaidah kebahasaan dalam penulisan teks laporan hasil observasi meliputi :
1. Kata umum (hipernim) serta kata khusus (hiponim) dalam pengklasifikasian.
Contoh kaidah kebahasaan :
- Benda (kata umum) diklasifikasikan menjadi dua, yakni benda hidup (kata umum) dan benda mati (kata khusus).
- Benda hidup (kata hipernim) diklasifikasikan jadi dua, ialah tumbuh-tumbuhan (kata khusus dari benda hidup) dan hewan (kata khusus dari benda hidup).
- Tumbuh-tumbuhan (kata umum) dikelompokan menjadi tumbuhan berbunga (kata khusus dari tumbuh-tumbuhan) dan tumbuhan tidak berbunga (kata khusus dari kata tumbuh-tumbuhan).
- Hewan (kata umum) dikelompokan menjadi vertebrata (kata khusus dari hewan) dan invertebrata (kata khusus dari kata hewan).
2. Menggunakan frasa verbal untuk membuat klasifikasi. Contohnya : dibagi menjadi.
3. Menggunakan verba aktif maupun pasif. Contohnya : membagi, mengelompokan, mengklasifikasikan, dibagi, dikelompokan, diklasifikasikan.
4. Menggunakan kata bersinonim, yakni kata-kata yang mempunyai makna sama. Misalkan mengelompokan dengan mengklasifikasikan.
5. Menggunakan kata berantonim, yakni kata-kata bermakna berlawanan. Misalnya hidup berantonim mati.
6. Perubahan verba menjadi nomina. Contohnya, membagi (verba) berubah menjadi pembagian (nomina).
7. Menggunakan konjungsi. Contohnya dan, tetapi, selanjutnya, sedangkan, sementara itu.
8. Menggunakan kalimat simpleks dan kompleks. Kalimat simpleks adalah kalimat yang hanya terdiri dari satu struktur dengan satu verba utama. Contoh : tumbuh-tumbuhan tergolong ke dalam makhluk hidup. Kalimat komplek yaitu kalimat yang terdiri atas dua struktur atau lebih dengan dua verba atau lebih. Contoh : tanaman kacang itu akan tumbuh subur, jika petaninya rajin menyiramnya.
Demikianlah kaidah kebahasaan dalam menulis teks laporan hasil observasi. Dengan kaidah kebahasaan seperti di atas, maka laporan hasil pengamatan akan mudah dipahami oleh pembaca. Nah, itulah informasi dari inspired2write.com terkait kaidah kebahasaan laporan observasi, semoga informasi kaidah kebahasaan di atas dapat bermanfaat untuk kalian semua.